Marilah kita merenungkan bersama makna dari tema blog ini yaitu:
Bahwa hidup kita sebagai orang percaya ialah berada dalam konteks di antara titik kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden dan saatnya kita akan memasuki Taman Firdaus atau Taman Eden yang baru. Sejarah manusia mempunyai arusnya dan maksudnya. Sama sekali tidak berputar-putar melulu melainkan tetap menuju penggenapan yang ditentukan oleh Tuhan. Mereka yang menolak adanya Tuhan dalam hidup mereka hanyalah hidup pada zaman yang edan. Kita yang percaya pada kasih setia Tuhan ada pengharapan tentang zaman Eden.
Kita baru merayakan Natal tahun 2010. Bagi kita diberi kesempatan untuk merenungkan secara baru makna dari penjelmaan Tuhan Yesus menjadi manusia dengan darah dan daging sesuai dengan rencana Tuhan yang ditentukanNya sebelum dunia diciptakan. Bahkan Yesus datang sebagai Adam kedua.
Pernahkah saudara bertanya tentang asal-usul pohon Natal?
Kemungkinan besar pohon Natal berasal dari Jerman. Di negara Jerman hanyalah pohon pinus yang tidak rontok daunya pada musim gugur. Semua jenis pohon lainnya rontok daunnya. Sehingga pada musim Winter, menjelang Natal, pohon pinus tetap ada daun yang lebat dan hijau (O Tannenbaum, wie treu sind deine blätter - O pohon pinus, alangkah setia daunmu). Sehingga Luther menggunakan pohon pinus sebagai lambang kasih setia Tuhan. Sesuai dengan kasih setiaNya maka Mesias yang dinubuatkan oleh para nabi sepanjang zaman Perjanjian Lama dan yang dinanti-nantikan telah datang ke dunia pada waktu yang 'genap' (Galatia 4:4).
Di samping itu orang Jerman lazim mula-mula menghiasi pohon itu dengan buah apel. Dengan demikian pohon itu melambangkan buah di Taman Eden baru. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus diizinkan memasuki Taman Eden baru untuk makan dari buahnya (Kejadian 3:22; Wahyu 22:2).
Friday, December 31, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment